Monday 20 March 2017

Di Fitur Pada 19 Maret 2017

PT Arun Natural Gas Liquefaction, lebih dikenal dengan PT Arun NGL, adalah perusahaan penghasil gas alam cair Indonesia. Pada tahun 1990-an, kilang Arun merupakan salah satu perusahaan penghasil LNG terbesar di dunia. Seiring berjalannya waktu, produksi gasnya menurun, sehingga tidak ada lagi diubah bisa menjadi LNG. Terhitung sejak 10 Oktober 2014, kilang ini berhenti berproduksi.

Tak ingin aset sebesar ini menganggur sia-sia dan karatan, pemerintah menunjuk Pertamina, untuk memanfaatkan fasilitas Kilang Arun diubah menjadi Terminal Regasifikasi LNG Arun.

Apa fungsinya? Dahulu fungsi kilang ini mengubah produksi gas dari ladang gas di lepas pantai North Sumatra Offshore (NSO) milik Exxon, yang disalurkan melalui pipa gas, untuk dicairkan atau menjadi LNG. Pengubahan gas menjadi cair (LNG) ini, memudahkannya untuk diekspor ke luar negeri, salah satunya Jepang.

Tapi setelah gas dari NSO produksinya terus turun sampai tidak ekonomis lagi, Pertamina menjadikan eks kilang Arun menjadi terminal regasifikasi. Sekarang fungsinya terbalik, mengubah LNG menjadi gas bumi kembali.

LNG dari mana? Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan, saat ini pasokan LNG berasal dari BP Tangguh di Papua. Pada 19 Februari lalu, LNG dari Papua sudah datang dan bersandar di pelabuhan eks Kilang Arun ini, sebanyak 1 kargo atau sekitar 119 meter kubik. [
finance.detik]


Lokasi: Area PG-9001 (TURBIN GAS), PT Perta Arun Gas, Lhokseumawe.

Photo by Muhammad Irhsan MD



***

0 comments:

Post a Comment